Pages

Recent Posts

Saturday, April 5, 2014

Great March (late post, again)

Molor lagi molor lagi. Udah basi banget alasan kenapa saya telat lagi.

Udah telat, banyak utang lagi! Ternyata kegabutan liburan kemarin berbalas sudah dengan kesibukan akhir-akhir ini. Dimulai sibuk tugas, yang datangnya kayak hujan, keroyokan. Ditambah lagi kegiatan lain, main, organisasi, panitia. hm. Langsung aja deh review Maret kemarin, Maret Greget!

Awal Maret kemarin sebenernya ga begitu sibuk. Karena akhir Februarinya udah disibukin banget sama tugas. Weekend pertama di bulan Maret main ke Bandung. Inget banget, malam Jum'at ke Bandung nebeng si Wowo, sama Puput, Toga juga. Malam-malam, kehujanan, menuju ke rumah  Nindi, dan nyasar juga gara-gara lupa jalan rumah Nindi. Malam itu, aku dan Puput nginep di rumah Nindi. Kayak ladies night pada umumnya, ada ladies, cerita, gosip, cemilan, dan stand  up di tv.

Jumat pagi sekitar jam 9 pergi sama Nindi, niatnya jalan-jalan di Bandung. Dan akhirnya kita ke Lembang deh. Mampir di Floating Market. Sambil makan bekal dan ngemil rambutan, kita nikmatin kesejukan Lembang.





Abis dari Lembang, aku dan Nindi pergi ke TSM. Disini nemenin Nindi beli bedak baru dan perlengkapan lainnya. Terus keliling-keliling sebentar deh. Karena pulangnya kesorean, jadinya aku ga balik ke Jatinewyork. Nginep lagi di rumah Nindi. Ga kayak malam sebelumnya, malam itu aku cuma liatin Nindi yang sibuk nyobain make up barunya dan match mix bajunya. Sesekali berkomentar. Diajak Nindi peeling juga. Jadilah malam itu seperti malam kecantikan.

Sabtunya, aku diajak Talitha main. Ikut Vina dan Kiwigapawa (seperti pencinta alam) jalanin prokernya, keliling museum di Bandung. Aku pun ikut. Pagi itu sekitar jam 10 aku ketemuan sama Talitha, Milton, dan Kemal. Dengan motor yang dibawa Kemal dan aku dibelakangnya, menuju ke museum petama, Museum Geologi.

picture taken from: www.kaskus.co.id

Kami datang bersama Azis juga yang ketemuan di jalan. Hari itu Museum Geologi cukup ramai dengan anak-anak SMP dan SMA yang berkunjung sebagai rangkaian study tour mereka, kurasa. Tiket masuk ke Museum Geologi seharga Rp. 2000 sebagai palajar/mahasiswa. Di dalam museum kami  bertemu Vina dan teman lainnya. Disini aku hanya melihat bagian kerangka hewan zaman dulu. Dan tentunya ada kerangka dinosaurus yang besar dan cukup membuatku menelan ludah, merasa seram sendiri. Sebenarnya aku sudah pernah sekali ke sini. Tapi waktu itu masuk ke ruang seminar gitu, tak bayar pula. Karena ada kuliah disini bersama Ibu Yuli, mata kuliah Biologi Manusia.

Museum kedua yang kami kunjungi, Museum Pos Indonesia. Museum ini terletak di sebelah kanan Gedung Sate. Tak jauh dari Museum Geologi. Kami hanya perlu menyebrang, berjalan lurus ke kanan, lalu ke kiri, dan sampai. Masuk ke museum ini gratis. Banyak yang bisa dilihat disini. Bagaimana pos berkembang dari zaman dahulu hingga kini. Kotak pos, perangko, patung yang menggambarkan kegiatan pos keliling, profil pemimpin kantor pos dari zaman ke zaman, alat menimbang surat dan barang, dan masih banyak lagi. Seru! Ga cuma jalan-jalan dan kesenangan, kita juga dapat ilmu baru.

picture taken from: siranselhitam.wordpress.com

Sebelum melanjutkan ke museum selanjutnya, kita makan dulu di sebrang Museum Pos Indonesia. Seharusnya kami melanjutkan ke Museum Siliwangi, tapi ga jadi. Jadinya ke Museum Sri Baduga. Tapi, Talitha, Milton, Kemal, dan aku tidak melanjutkan kunjungan museum. Kami malah melanjutkan kunjungan kuliner haha.

Kunjungan kuliner pertama tak jauh dari Museum Pos Indonesia. Hanya terhalang Taman Lansia. Kami ke Yougurt Cisangkuy. Tak lama Azis muncul dan ikut bergabung. Tak lupa mengabadikan momen dengan sebuah metode terbaru. Bukan lagi tongsis (tongkat narsis). Terobosan terbaru kami, yungsis - payung narsis. Tutorialnya, pertama buka payung. Selipkan kamera di payung. Setting timer. Kemudian, jauhkan payung dan click! Jadilah ini hasilnya...



Lanjut ke tempat selanjutnya. Sebuah kedai kecil yang menjual kue balok dan surabi. Ga ada yang seru sih kita cuma makan dan gibah - eh... cerita-cerita maksudnya. Lanjut lagi ke Taman Fotografi. Tapi karena ada masalah dengan si manis - motor Kemal, jadilah kita mampir ke bengkel dulu. Dan ga jadi ke Taman Fotografinya. Kita lanjut ke kedai Es Shanghai Duren Fadhillah. Sambil menikmati es shanghai kita main tebak-tebakan. Lucu sih, dari tebakan dulu waktu SD dan tebakan bahasa Sunda yang aku dan Talitha ga ngerti. Alhasil tebakannya jadi garing karena kita. Perjalanan belum usai coy! Kita lanjut ke tempat selanjutnya...

BNC, Braga Culinary Night. Sebuah pameran makanan di sepanjang jalan Braga. Ini tempat ramai bet ramai! Ramai makanan, ramai juga manusianya. Kita sempat ketemu Mbak  Lita, dan ga lupa foto haha. Kali ini ga pake yungsis. Urat malu kita masih berdenyut tegang kok haha. Ada kejadian yang nyesek juga sih. Yang menguji hati beet. Haha




Malam belum usai coy. Lanjut maka malam yang telat banget di angkringan ITB. Makan nasi kucing dan kembali gi... cerita-cerita kok. Cukup lama dan malam kian larut. Kasur dan raga sudah tak sabar beradu. Kita pulang. Dan ditengah perjalanan, aku, Kemal, Talitha, dan Milton (Azis sudah sampai rumah) mampir di Masjid Ujung Berung. Kemudian, kami kembali menempuh jalanan yang lenggang. Dan sampailah di Jatinewyork. Kasur dan raga saling memeluk rindu.

Kembali ke rutinitas biasa, kuliah dan tugas. Dan bertambah 1 lagi tugasku dari sang Ketua HUMAN, Hugo. Aku dipercaya untuk menjadi koordinator divisi Ekspertradisia. Sebuah perkumpulan anak-anak antropologi yang mencintai seni tari. Perkumpulan ini sudah 2 tahun vakum, tak melakukan kegiatan. Satu keinginan ku pada kelompok ini, hidup kembali! Dia harus bangun dari mati surinya.



Mulai sibuk dengan ekspertradisia. Aku pun sedikit sibuk di sebuah kegiatan untuk menyambut reuni akbar Antropologi April nanti. Ada sebuah projek pembuatan buku. Buku tersebut berisikan tentang para alumni Antropologi semasa kuliah dan pekerjaannya kini. Tugasku mewawancari alumni dan menuliskan kisahnya. Awalnya aku ditugaskan mewawancari Kang Uuh. Namun, dalam sebuah pertemuan membicarakan buku bersama alumni, aku dan Wowo diberi tugas mewawancari Kang Dadang dan Kang Seto. Senang rasanya dapat berkenalan dengan para alumni, mengetahui kisah dan pengalamannya. Banyak hal yang dapat dicontoh dari para alumni tersebut. Dan ini juga yang membuatku tak sempat menulis blog. Aku harus ke Bandung melakukan wawancara dan menuliskannya. Mungkin nanti akan ku posting tulisanku tentang para alumni ini.

Kuliah, tugas, wawancara alumni, main ke Bandung. Walau sibuk aku senang melakukannya. Hanya satu yang kurang, main dengan barudak riweuh. Main sih sebenernya, tapi ga selengkap dulu. Sekarang pada sibuk, belum lagi jadwal kuliah yang beda. Dika, Syarif sibuk dengan Taman Ilmu. Yogi sibuk PSM (Paduan Suara Mahasiswa) dan persiapan konser PSM. Bram, Nindi selalu pulang sehabis kuliah. Setiap hari main sama Puput, Toga, Pipit, Wowo. Jadwal kuliah ku cuma sama kayak Puput, Pipit,Wowo, Toga, Yogi. Main dan ketemunya cuma di kelas dan makan sehabis kuliah. Guys, miss you a lot... Let's play together again! Kita masih ada utang sama pulau Pari hahahha.



Teruntuk pambaca setiaku satu-satunya, Cici Agintha. Maafkanlah temanmu ini yang selalu molor dan ingkar janji padamu dan blog. Dan terima kasih untuk dorongannya agar aku selalu menulis. Bagaimana pun juga aku butuh doronganmu yang selalu mengingatkanku untuk menulis. Love and miss you girl!

Teruntuk Asrida Saskia, si neng. Aku tunggu masakanmu yang selalu kau upload di instagram untuk ku! hahah. We have to meet shawty!!



Kesenangan dan kesedihan akan selalu ada dan membuat kehidupan ini benar-benar hidup...
And God... Thanks for the great March!

(Friday 4/4/2014 10:44)


2 Comments:

Anonymous said...

Akhirnya ada kejelasan juga ini blog, kasian sarang laba-labanya udah banyak . hahahaha
Nice to know your march was great.
Keep writing :*

Unknown said...

Hahah Alhamdulillah ya. Walau tersendat akan selalu nulis kok hehe.
Terima kasih atas kunjungan rutin serta komentarnya yang mempercantik blog usang ini :)

Post a Comment