Edisi postingan kali ini ceritanya jalan-jalan cuy! Jalan-jalan pertama di tahun 2014. Dan kali ini kita jalan-jalan ke salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, PURWAKARTAAA!!!
Jalan-jalan kali ini berawal dari rasa bosan atas kegabutan yang terjadi dari awal tahun 2014. Setelah new year eve party waktu itu, satu per satu teman beranjak meninggalkan Nangor. Dan yang tersisa hanya aku, Talitha, Yogi dan Kemal. Ga ada kegiatan lain yang kita lakukan selain masak, makan, mandi, tidur, nonton. Begitu setiap harinya. Gimana ga mati bosan cobaaa?!! Sebenarnya bisa saja sih pulang ke rumah masing-masing, kan udah libur. Tapi Talitha ingin mengurus pendaftaran beasiswanya, Yogi mau latian PSM (nanggung kalo pulang), Kemal masih ingin main di Nangor, dan aku belum ingin pulang. Memang terdengar aneh, dimana anak rantauan lainnya merindukan rumah dan ingin segera pulang, sedangkan aku selalu menunda kepulangan. Entahlah, agak sulit dijelaskan. Well, skip this part.
Di tengah kegabutan yang melanda dan rencana jalan-jalan yang ga pernah jadi, aku teringat ajakan Toga saat UAS mata kuliah Masyarakat dan Kebudayaan Jepang. "Sebelum pada pulang ke rumah masing-masing, kita jalan-jalan dulu yuk!," kira-kira begitulah ajakan doi. Karena waktu itu lagi UAS, jadilah doi ga dapat respon yang baik. "Boleh-boleh. Tapi nanti aja. Lagi ribet nih." Dan setelah itu lupa deh buat dibahas lagi, hm. Maka dari itu, saatnya menagih janji doi dan merealisasikan rencana jalan-jalan yang tak kunjung jadi.
Lumayan panjang nih cerita dan perdebatannya. Karena rencana tempat yang bakal kita kunjungi ada 5, Ciwidey, Cianjur, Pangandaran, Kuningan, dan Purwakarta. Karena setiap ditanya jawabannya "terserah kemana, urang ikut aja" (hm), kita pun voting. Sampai akhirnya, kita (sebenarnya saya) putuskan ke Puwakarta!
Hari itu Rabu, 8 Januari 2014. Kita janjian kumpul di Alfa Bungamas, kira-kira pukul 7.30 pagi. Aku, Pipit, Talitha, Yogi, dan Wowo udah stay di TKP, tinggal menunggu Puput dan Toga. Setelah keduanya datang, tanpa ba-bi-bu, langsung ke tempat sewa mobil. Pukul 08.30 kita pun meluncur ke Purwakarta.
Sekitar pukul 09.45 kita mulai keluar tol Jatiluhur. Kita udah janjian sama Kemal. Tapi karena bingung dengan arah jalan yang doi kasih, kita pun sotoy coba-coba ke waduk Jatiluhur dan berakhir pada nyasar. Kita balik arah coba ikutin jalan dan akhirnya ketemu sama maskot Purwakarta ini, Kemal.
Tempat pertama yang kita kunjungi ialah tempat makan, hahah. Ceritanya wisata kuliner sate maranggi ini. Tempat makannya agak sepi sih. Tapi enak banget tempatnya. Berjajar saung-saung tempat makan di halaman, dan ada rumah kecil yang menghadap pemandangan hutan nan hijau. 10 tusuk sate maranggi benar-benar bikin kenyang. Sate maranggi ini dihargai per tusuk bukan per porsi, dan harganya Rp. 2000/tusuk. Puas dengan sate maranggi, kita cus ke tempat selanjutnya, Situ Wanayasa.
Lahapnya makan sate maranggi
Situ Wanayasa ini danau alam yang cukup luas. Terdapat pulau kecil ditengahnya dan ada makam RA. Suriawinata di pulau tersebut. Di tepi danau terdapat patung manusia dengan panahnya, sayangnya ga ada tulisan yang menjelaskan patung itu. Disini juga ada wahana bebek-bebekan. Untuk masuk ke pulau di tengah danau dan main bebek-bebekan cukup dengan Rp. 5000/orang (kalau tidak salah sih, poho hehe). Dan kita pun main-bebek-bebekan kecuali si Puput. "Main bebek-bebekan bikin capek," gitu katanya. Doi cuma duduk di pinggir pulau sambil ngeliatin kita dan pdkt sama aa bebeknya hahah. Memang agak cape sih, karena harus gowes si bebek. Tapi hitung-hitung bakar kalori setelah makan hihi. Aku, Pipit, Talitha, dan Yogi, satu bebek-bebekan dan akhirnya Toga gabung. Wowo dan Kemal berdua (dan harus tau, bebeknya miring ke kanan, posisi Wowo duduk. Wakakak). Rintik hujan yang datang kala bermain bebek-bebekan ga menghentikan kami untuk main. Pokoknya Situ Wanayasa kita kelilingi sampe puas. Ternyata di danau ini ada ikan-ikan juga lho dan dilarang untuk mancing disini. Berawal dari ketidaksengajaan menyenggol benang pancingan, akhirnya tuh benang kita putusin dengan alasan dilarang mancing disini wakakka. Puas main disini kita pun lanjut ke tempat berikutnya.
Selanjutnya, kita mau nyobain yang namanya es ciming. Kita mampir ke salah satu kedai pinggir jalan yang menjual es ciming. Ternyata es ciming ini es campur hehe. Komposisinya, dawet hijau, cincau hitam, serutan kelapa, kacang hijau, sirup gula berwarna merah, santan kemudian diberi es serut, jadilah es ciming yang enak dan segar! Harganya Rp. 9000/porsi. Setelah nyantap es ciming yang seger kita pun lanjut lagi.
Kali ini kita mau mampir ke Situ Buleud. Ini nih landmark-nya Purwakarta. Situ Buleud ini juga danau yang bentuknya bulat dan terletak ditengah kota. Pintu masuk SItu Buleud ditandai dengan patung Badak di depannya. Setelah parkirin mobil, kita pun berjalan ke pintu masuk. Sayangnya, Situ Buleud sedang ga dibuka karena ada renovasi, hm. Akhirnya kita move ke Waduk Cirata.
Waduk Cirata ini luas banget. Dan Waduk Cirata ini dijadikan sebagai PLTA yang terbesar di Asia Tenggara lho. Akan tampak air, pepohonan, bebatuan, sejauh mata memandang. Keren banget! Kita sempat foto-foto di jembatan yang latar belakangnya Waduk Cirata ini. Belum puas dengan keindahan di Waduk Cirata ini, kita pun lanjut ke Waduk Jatiluhur sembari menikmati senja di Purwakarta.
Foto di jembatan dengan latarbelakang Waduk Cirata
Pemandangan selama perjalanan menuju Waduk Jatiluhur ini keren banget cuy! Pepohonan rindang menghiasi jalanan dan dari kejauhan kami sempat melihat air terjun. Waduk Jatiluhur ini merupakan bendungan tebesar di Indonesia lho! Keren banget. Engga begitu lama akhirnya kita sampai di TKP. Berasa liat laut cuy! Hahah. Air luas di depan mata. Anginnya juga sejuk persis di tepi laut. Kita berencana untuk naik perahu nih. Tapi sayangnya aa perahunya ga ada. Jadilah kita cari tempat lain supaya bisa naik perahu. Akhirnya keinginan untuk naik perahu dan mengelilingi sebagian kecil Waduk Jatiluhur pun terwujud meski harga sewa perahunya agak mahal, Rp. 160.000. Tapi harga tersebut pun terbayar dengan keseruan berada di perahu, mengelilingi waduk, dan menikmati panorama nan indah. Sempat riweuh banget waktu awal naik perahu karena perahunya oleng ke kanan dan kiri. Tapi disitulah letak keseruannya! Ga begitu lama setelah keriweuhan kita pun bisa santai menikmati pemandangan rumah terapung, gunung disekeliling, ditambah dengan gemercik air dan sepoi angin nan sejuk. Sumpah, keren dan seru banget!!!
Sok ceria, padahal riweuh pisan wakaka
Keseruan diatas kapal! *masih riweuh*
Udah mulai tenang dan nikmatin pemandangan dari atas kapal...
Tapi jalan-jalan kita belum berakhir lho! Setelah mampir di rumah Kemal di daerah Simpang dekat rel kereta, kita kembali ke Bandung. Dan di Bandung kita kembali jalan-jalan. Hayo tebak kemana kita! Penasaran kemana? Just read my next post, here.
Inilah keseruan dan keceriaan jalan-jalan di Purwakarta.
Salam cinta dari kita semua ( ˆ ³ ˆ) *muah muah*







0 Comments:
Post a Comment